Minggu, 25 Juli 2010

Rahman lahir lewat operasi Ceasar

19 Mei 2010
Menurut dr Judi, DSOG ku perkiraan melahirkan antara tanggal 10-19 Mei 2010. Sampai tanggal 19 Mei aku belum merasakan kontraksi. Pagi pagi tanggal 19 Mei aku jalan pagi ditemani Suami, pulang pulang aku lihat ada flek sedikit, Alhamdulillah sepertinya ini tanda tanda akan melahirkan. Jam 10 an aku ajak suami untuk jalan jalan ke Cibubur Junction biar fleknya tambah banyak dan ada bukaan, ee... ternyata waktu pulang nyampe rumah malah tidak keluar flek sama sekali.
Sorenya periksa ke Hermina ditamani Mama, papa dan suamiku berombongan sampai dikirain tetangga sudah mau lahiran padahal niatnya mau periksa aja. Ternyata setelah di USG si dedeknya telentang, lehernya kelilit tali puser 2 lilitan, air ketuban tinggal setengah dan keruh!? Jadi harus cepet cepet dikeluarin dedeknya. O...o... ada apa ini,padahal pemeriksaan 10 hari yll masih ok ok aja jadi aku sudah pede banget akan ngelahirin normal. Option dari dr Judi adalah coba induksi dan melahirkan normal dengan probability 15% atau langsung ceasar aja.
Kita disuruh mikir mikir dulu diruang tunggu, aku sebenarnya nggak mau ceasar karena semua teman yang pernah ceasar dan melahirkan normal, selalu bilang lebih enak melahirkan normal karena setelah melahirkan akan cepat recovary, apalagi aku belum dapat pembantu yang nginap dirumah dan aku sangat tidak mengharapkan mama harus melakukan tugas tugas rumah tangga dirumah secara kondisi mama cukup lemah karena penyakitnya. Dilain sisi, aku benar benar tidak mau kehilangan anakku, seperti yang terjadi 6 tahun yang lalu. Akhirnya suamiku memutuskan Bismillah, ceasar aja ya sudah aku manut.
Malam itu juga aku langsung opname, dan besok paginya jam 7 pagi operasi dijalankan.
Jam 07.18 lahirlah buah hati yang telah kutunggu tunggu selama 6 tahun, tapi kok suaranya kayak tersedak dan tidak nangis kejer seperti yang ceritakan orang-orang? dan juga tidak diperlihatkan kepadaku, ada apa ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar